WAGATABERITA.COM – PASURUAN. Ambruknya SDN Gentong Kota Pasuruan yang mengakibatkan 2 orang meninggal dunia dan puluhan siswa SD luka ringan maupun berat, hal itu juga mrndapat perhatian Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mengunjungi langsung korban selamat pada musibah itu.
Dalam hal ini Khofifah sapaannya meminta agar para korban selamat mendapatkan pendampingan trauma healing dan trauma counseling. Menurutnya mereka tetap membutuhkan pendampingan secara psychosocial agar mereka kelak tak mengalami trauma saat kembali menjalani kegiatan belajar mengajar di kelas.
Pasalnya, dari kunjungan ke RSUD Soedarsono Pasuruan Selasa (05/11/2019) sore tempat para siswa dirawat dan menjalani pengobatan, beberapa orang tua wali murid menyampaikan bahwa anak – anak mereka mengalami trauma, karenanya Khofifah ingin oleh para psikolog para siswa juga mendapatkan pendampingan trauma healing dan trauma counseling.
“Kita memberikan kewenangan pada Pemerintah Kota Pasuruan untuk melakukan indentifikasi adakah anak – anak yang masih memiliki trauma, pasca ambruknya SDN Gentong, sekolah mereka,” kata Khofifah.

Siswa yang trauma harus mendapat penanganan jangan sampai kejadian ini membuat mereka memiliki ketakutan saat belajar di kelas sehingga pendampingan psikolog akan berdampak baik, selain itu ditegaskan bahwa seluruh korban SDN Gentong tidak boleh dipungut biaya, “dari sisi medik, saya sudah sampaikan Kadinkes Provinsi Jawa Timur yang hari ini bersama saya ke Rumah Sakit untuk memastikan bahwa semua korban yang dirawat di RS tidak boleh dikenakan biaya. Semua biaya ditanggung Pemerintah,” tandas mantan Menteri sosial ini.
Khofifah bahkan menyempatkan diri takziah ke kediaman duka dari IA (8) siswa kelas 2 dan SAW (19) guru pengganti di SDN Gentong. Diiringi tangis haru keluarga yang ditinggalkan, “tentu atas nama kita semua, kita turut berduka cita atas meninggalnya ananda IA dan juga guru pengajar SAW. Kita berdoa semoga keduanya dipanggil di sisi Allah dalam keadaan husnul khotimah. Keluarganya diberi kesabaran, ketabahan dan ikhlas,” pungkas Khofifah. (Red)