Jumat, 19 April 2024, 9:50
Home / SURABAYA / TURUNNYA KUNJUNGAN WISMAN KE JATIM BUKAN DISEBABKAN PROMOSI DEATINASI HALAL
Tazbir (Dua Dari Kiri) Dan Widarto (Paling Kanan) Saat Tampil Sebagai Pembicara Pada Seminar Destinasi Halal Kamis (13/04/2017) Di Grand City Mall Surabaya. Sumber Foto : Haludin Ma'waledha.

TURUNNYA KUNJUNGAN WISMAN KE JATIM BUKAN DISEBABKAN PROMOSI DEATINASI HALAL

WAGATABERITA.COM – SURABAYA. Turunnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) bukan disebabkan gencarnya promosi destinasi wisata halal yang dilakukan di tanah air.

Itu dikemukakan Tazbir, Asdep Pengembang Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata saat menjawab pertanyaan wagataberita.com pada seminar yang bertajuk wisata halal Kamis (13/04/2017) di Grand City Mall Surabaya.

Seminar ini merupakan rangkaian kegiatan Pameran Pariwisata yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur bekerja sama Debindo.

Pada kesempatan itu, Tazbir menambahkan, sampai saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa turunnya kunjungan wisman di Jawa Timur karena disebabkan upaya mempromosikan destinasi halal. Justru kata dia, destinasi halal, juga sedang dikembangkan negara – negara non muslim seperti Jepang dan Thailand.

Kata dia, destinasi halal itu tidak hanya makanan, tetapi juga pelayanan, keramahtamahan, makanan yang sehat, fasilitas yang baik, juga termasuk kategori destinasi halal. “Destinasi halal menjadi nilai tambah bagi promosi wisata,” kata Tazbir.

Pembicara lain pada seminar itu adalah Widarto, Kabid Destinasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim.

Data yang dipublikasi Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur tercatat kunjungan wisman ke Jawa Timur melalui Bandara Internasional Juanda menurun.

Pada bulan Januari 2017 tercatat 17.157 kunjungan wisman, namun pada Februari 2017 turun menjadi 12.013 kunjungan atau turun sebesar 29,98 persen. (Haludin Ma’waledha)

Check Also

SERU JABATAN KADES MINTA DIPERPANJANG SAAT INI ADA USULAN JABATAN GUBERNUR DIHAPUS

WAGATABERITA.COM – SURABAYA. Baru bulan Januari lalu para Kepala Desa (Kades) se Indonesia berkumpul melakukan