WAGATABERITA.COM – TRENGGALEK. Kapolres Trenggalek pimpin Forum Grup Diskusi (FGD) bersama jajaran unsur Forkopimda, netizen dan media yang ada di Kota Tempe Kripik. Pelaksanaan pesta demokrasi yang akan dilaksanakan tahun 2018 ini, bukan hanya dititikberatkan kepada penyelenggara saja. Akan tetapi seluruh stakeholder dan peran serta masyarakat juga diikutsertakan.
Menjelang pelaksanaan Pemilu tahun 2018, Kepolisian Resort Trenggalek mengadakan kegiatan FGD dengan mengambil tema antisipasi tindak pidana Pemilu melalui media sosial.
- KOMBES AGUS SANTOSO JABAT DIR RESKRIMSUS POLDA JATIM
- TEROBOSAN APLIKASI CJS ONLINE MEWUJUDKAN PENEGAKKAN HUKUM YANG PROFESIONAL DAN BERKEADILAN WAGATABERITA.
- KAPOLDA JATIM HADIRI KEGIATAN SILATURAHMI APARATUR CJS JAWA TIMUR
- MODIFIKASI MOBIL DINAS SEBAGAI MOBIL PENGANGKUT AIR BERSIH
- BACAWALI PROBOLINGGO JUGA JALANI FIT AND PROPER TEST
Tujuan diselenggarakannya FGD ini adalah untuk menekan atau meminimalisir terjadinya tindak pidana dalam Pemilu melalui media sosial. “Sebelum menghadapi pelaksanaan Pemilu yang tinggal beberapa bulan lagi kepolisian telah mengambil langkah – langkah strategis terkait pengamanan yang akan dilakukan. Salah satunya dengan melakukan pertemuan dan silaturahim dengan para petinggi Partai Politik yang ada di Kabupaten Trenggalek,” ungkap Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo, Kamis (17/01/2018).
Diakui Didit, tujuannya mengundang para petinggi Parpol yang ada di Kabupaten Trenggalek tak lain adalah untuk bersinergi dalam rangka mendukung dan memang jaga Kamtibmas yang kondusif selama Pemilu 2018.
Tak hanya mengundang dan mengajak para stakeholder terkait dalam rangka pengamanan jelang Pemilu, akan tetapi pihaknya juga telah melakukan maping persiapan pengamanan Tempat Pemungutan Suara berdasarkan daerah – daerah yang rawan, baik rawan kriminalitas ataupun rawan bencana alam.
“Peran media sosial yang ada saat ini juga bisa menjadi ancaman Kamtibmas, terlebih menjelang Pemilu 2018. Oleh karena itu, melalui tim cybertroops sudah kita persiapkan guna mengawasi dan melakukan pengamanan menggunakan patroli cyber. Dan untuk anggota Kepolisian, saya menyatakan dengan tegas bahwa Polri akan memposisikan diri secara netral tanpa adanya keberpihakan salah satu pasangan calon,” tegasnya.
Pihaknya menegaskan bahwa Netraliitas harga mati. Dimana anggota Polri dilarang keras terlibat langsung maupun tidak langsung dalam pegelaran Pemilihan Umum.
Terpisah Dandim 0806 Kabupaten Trenggalek juga menekankan bahwa anggota TNI juga akan netral dan tidak terlibat dalam segala bentuk politik praktis.
“TNI juga akan menjunjung netraliitas harga mati. Karena hal tersebut sudah terbuang dalam peraturan perundang – undangan dan tidak akan terlibat dalam politik praktis, ” kata Letkol Infantri Dodik.
Pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas yang ada di Kabupaten Trenggalek meskipun berbeda pilihan. Karena tanpa peran serta masyarakat dalam menjaga Kamtibmas yang kondusif, pelaksanaan Pemilu 2018 tidak akan berjalan dengan baik. (Ayu Mila Sari/Halu)