WAGATABERITA.COM – PROBOLINGGO. Guna menjaring bibit – bibit baru atlit penembak jitu, lomba menembak bernama ‘Metal Siluet’ di gelar di Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Minggu (09/09/2018).
Lomba yang melibatkan peserta se-Jawa Bali itu, merupakan para atlit yang tergabung dalam PERBAKIN (Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia).
Di lomba menembak kali ini, para peserta dituntut akurat dalam mengenai sasaran target, berupa replika burung kecil yang dipampang di jarak sekitar 17 hingga 41 meter.
- DIUNDANG WALIKOTA, RINDI ATLIT PANJAT TEBING DIHADIAHI SK KARYAWAN PDAM
- PULANG KE PROBOLINGGO, PERAIH MEDALI EMAS ‘ASIAN GAMES’ DIARAK KELILING KOTA
- INI SOSOK RINDI SALAH SATU ATLIT PANJAT TEBING YANG DAPAT EMAS DI ASIAN GAMES
- JARING BIBIT ATLET BARU KEJUARAAN BULU TANGKIS SE JAWA BALI DIGELAR
- TURNAMEN FUTSAL KAPOLRES TRENGGALEK CUP 2018 RESMI DITUTUP
Selain itu, peserta juga ditantang dalam menaklukan hembusan angin Gending, yang dapat merubah arah amunisi saat tembakan diletuskan.
Seperti diungkapkan, Cindy (24) salah seorang peserta lomba. Selain membutuhkan konsentrasi tinggi, ketahanan fisik dalam memanggul senjata, harus dipersiapkan secara matang agar tidak goyang.
“Jadi pikiran, fisik dan tenaga harus kompak pak. Apalagi cuacanya berangin seperti ini, saat sudah melontarkan amunisi, jangan sampai tangan goyang, biar sasaran tidak meleset,” tuturnya.
“Belum lagi pengaruh hembusan angin yang tiba – tiba muncul, jika berbarengan menarik pelatuk senjata, berbarengan dengan datangnya angin, bisa – bisa amunisi berubah arah. Jadi harus pas semuanya pak,” tukas Cindy.
Ketua Panitia lomba, Muhammad Taufik menyampaikan, adanya lomba menembak sendiri, bertujuan merubah paradigma di masyarakat, bahwa aktifitas menembak tak hanya dilakukan untuk berburu.
Dijelaskannya, jika dalam lomba menembak ‘Metal Siluet’ kali ini, terbagi dalam beberapa kelas. Diantarnya kelas 17 meter tanpa teleskop, kelas 17 menggunakan teleskop, kelas 33 meter senapan gas, dan kelas 41 meter senapan gas.
“Untuk model penilaiannya, 1 tembakan untuk 1 sasaran. Dimana jika 15 sasaran ditambah kertas target, berhasil ditaklukkan dengan nilai hitungan sama jumlah tembakan. Maka poin yang diambil sempurna,” terang Muhammad, yang juga merupakan Ketua PBC (Probolinggo Bediler Community).
Selain menjadi ajang silaturahmi bagi para pecinta menembak, melalui adanya lomba kali ini diharapkan kedepannya bisa menelorkan bibit – bibit baru sejumlah atlit penembak jitu. (Zulkiflie)