WAGATABERITA.COM – SIDOARJO. Menindak lanjutkan program kegiatan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa universitas Sunan Giri (UNSURI) Surabaya. Kali ini para mahasiswa KKN melakukan kegiatan pelatihan Basic Life Support (BLS) atau Bantuan Hidup Dasar dibidang kesehatan kepada kader kesehatan dari masyarakat Desa Kraton, Krian Sidoarjo. Sabtu (13 – 08 – 2022).
Di support oleh tim tenaga kesehatan dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya sebagai narasumber yang melatih 27 peserta yang berpartisipasi pada kegiatan KKN Mahasiswa UNSURI dengan ketua tim Merina Widyastuti, S.Kep., NS., M.Kep yang juga Dosen Hangtuah fakultas keperawatan serta menjabat Kepala Departemen Keperawatan Gawat Darurat.
Kegiatan yang di prakarsai Kapten Laut (K) dr Dimas Aji Perdana,. M.H, AIFO – K FS yang juga termasuk salah satu peserta Mahasiswa KKN UNSURI fakultas Hukum ini bertujuan agar masyarakat yang mengikuti pelatihan memiliki kemampuan dan dapat memberikan bantuan pertolongan pertama bila menemukan kasus gangguan kesehatan mendadak seperti serangan jantung dimana korbannya bisa mempunyai kesempatan tertolong bila ada yang mampu memberikan pertolongan pertama.
Saat ini diketahui marak terjadinya orang yang sedang beraktifitas biasa tiba – tiba jatuh dan meninggal dunia dimana umumnya masyarakat disekeliling kejadian hanya melihat dan tidak mampu melakukan apapun yang ditemui sehingga korban meninggal dunia.
Melihat maraknya kejadian ini Dimas selalu peserta KKN yang juga dokter berinisiatif melakukan kegiatan KKN nya dengan melakukan pelatihan hal tersebut agar semakin masyarakat yang mampu melakukan pertolongan pertama bila menemukan hal tersebut terutama bila terjadi pada keluarga terdekatnya.
“Kita berharap dengan dilakukan pelatihan ini semakin banyak masyarakat yang dapat melakukan pertolongan pertama pada korban yang mungkin masih mempunyai kesempatan tertolong walau kita bukan tenaga medis. Pertolongan pertama dapat dilakukan bagi mereka yang telah mengikuti pelatihan dan memiliki sertifikat dari instansi berkompeten.” Ungkap Dimas di sela pembukaan kegiatan pelatihan.
Sementara Merina selaku narasumber yang memberikan pelatihan pada peserta menjelaskan. “Bila kita menemukan orang yang tiba – tiba jatuh dan mereka tak mampu menahan kejatuhannya, kemudian tak sadarkan diri dan nafasnya tak ada juga dadanya tak bergerak. Umumnya mereka mengalami serangan jantung, dan bila kita yang pernah melakukan pelatihan menemukan hal tersebut boleh kita lakukan pertolongan dasar pada korban sambil menunggu datangnya tenaga medis untuk memberikan pertolongan selanjutnya.” Terangnya dihadapan peserta yang hadir.
Merina juga menambahkan, “Bila kita menemukan korban yang mengalami hal tersebut dan kita mampu memberikan pertolongan dasar. Si korban masih mempunyai harapan tertolong walau semuanya juga tergantung yang Maha Kuasa. Karena korban yang mengalami hal tersebut hanya memiliki waktu maksimal 3 menit untuk ditolong bila lewat umumnya kebanyakan akan meninggal dunia.” Jelasnya mendapat perhatian peserta dengan antusias.
Pada kehadirannya Merina melakukan penjelasan dan memberi berbagai pelatihan Bantuan Hidup Dasar tersebut pada peserta yang hadir. bagaimana yang harus dilakukan bila menemukan kasus – kasus pada orang di sekelilingnya. Di akhir acara para peserta bahkan melakukan praktek langsung cara menolong orang yang mengalami hal tersebut dengan beberapa boneka yang telah disediakan. (Red)