Jumat, 29 Maret 2024, 13:13
Home / EDUKASI / KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL TEKANKAN PEMANFAATAN INTERNET UNTUK MEMBACA PERLU DITINGKATKAN
Kepala Perpustakaan RI, Muh Syarif Bando (Memakai Blankon Di Kepala) Bersama Anggota Komisi X DPR RI Arzety Bilbina (Memakai Baju Hijau) Disambut Oleh Perwakilan Pemkot Surabaya Dan Kepala Badan Arsip Dan Kepustakaan Kota Surabaya, Wiwiek Widayati. Sumber Foto : Nur Rizki Utomo Putri

KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL TEKANKAN PEMANFAATAN INTERNET UNTUK MEMBACA PERLU DITINGKATKAN

WAGATABERITA.COM – SURABAYA. 132 Juta penduduk Indonesia yang terkoneksi dengan internet, hanya 20% saja yang memanfaatkannya untuk akses pengetahuan dan teknologi. Hal itu disampaikan oleh Kepala Perpustakaan Republik Indonesia, Muh Syarif Bando, di Graha Sawunggaling pada Senin (05/06/2017).

Dari total jumlah pengguna internet tersebut, sebagian besar memanfaatkan untuk mengakses hiburan 40% diantaranya untuk game secara online, 10% untuk musik, dan sisanya untuk sosial media. Melihat data yang miris tersebut, Syarif Bando ingin mengubah kebiasaan menggunakan internet anak muda untuk kebutuhan edukasi. Salah satu yang paling penting adalah untuk meningkatkan budaya baca.

“Berdasarkan Undang – Undang No 43 Tahun 2007 pasal 22 – 25 tentang perpustakaan nasional, cara meningkatkan budaya baca, harus ada perubahan pada perpustakaan,” katanya.

Menurutnya harus ada perubahan para paradigma perpustakaan. Selama ini tolak ukur kemajuan perpustakaan hanya dilihat dari jumlah pengunjung atau anggotanya saja. Padahal yang lebih penting dari itu adalah seberapa besar masyarakat mengakses layanan baca perpustakaan di Indonesia. Dengan penggunaan internet yang memberikan akses kemudahan, perpustakaan di Indonesia seharusnya berupaya agar buku – buku tersebut bisa dibaca seluruh oleh masyarakat.

“Selama ini kita hanya menghitung jumlah pengunjung atau anggota, padahal yang lebih penting kita harus memastikan buku itu sampai pada masyarakat sampai pada pelosok,” ujarnya.

Melalui inovasi dan pengembangan program yang dilakukan perpustakaan, dia berharap minat baca masyarakat dapat semakin meningkat. Selain itu menurutnya, menyediakan akses buku bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Yang paling bertanggung jawab atas ketersediaan buku di Indonesia seharusnya adalah para dosen dan mahasiswa.

“Harusnya mahasiswa dan dosen bertanggung jawab atas ketersediaan buku di Indonesia, karena tugas mereka untuk menulis. Masa presiden Jokowi disuruh nulis?,” katanya dalam seminar Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca 2017 yang juga dihadiri oleh Anggota Komisi X DPR RI, Arzety Bilbina. (Nur Rizki Utomo Putri/Halu)

Check Also

PSI MENANG BPJS GRATIS MULAI DIGAUNGKAN DI SURABAYA

WAGATABERITA.COM – SURABAYA. Tak main – main janji program yang akan dilakukan Partai Solidaritas Indonesia …