WAGATABERITA.COM, SURABAYA. Cara berpikir sederhana keluar dari seorang akademisi Universitas Airlangga (Unair). Dia adalah Dr Suko Widodo. “Kalau membaca buku ini, tidak ada korupsi e-KTP, ” tandasnya saat tampil sebagai pembicara pada acara bedah buku yang bertajuk “Pancasila – isme Dalam Dinamika Pendidikan” di Universitas Negeri Surabaya, Senin (12/06/2017) sore.
Kata Suko Widodo, mempertahankan ideologi negara tentu membutuhkan biaya yang sangat mahal, terutama dari sisi prilaku yang saat ini bergeser ke teknologi gadget. “Saat ini kebanyakan orang, sudah tidak nyaman jika tidak memiliki HandPhone. Ini kan pergeseran prilaku,” tandas Suko.
Senada juga dikemukakan Zulkifli Hasan.Kata Ketua MPR RI itu, Pancasila adalah perilaku bukan stigma.
Zulkifli Hasan juga salah satu pembicara pada acara di Unesa.
“Kita beruntung punya Pancasila. Pertanyaannya Pancasila itu apa?”. tutur pria yang akrab disapa Zul yang juga Ketua Umum PAN itu.
Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf, justru mengatakan hanya 15 persen guru – guru di Jawa Timur yang mengimplimentasikan nilai – nilai Pancasila.
Gus Ipul, sapaan akrab, Wakil Gubernur Jatim ini menambahkan, Pancasila harus dipahami oleh tenaga pengajar. Mereka harus menanamkan nilai – nilai Pancasila kepada murid – murid sejak dini.
- PEMUDA INDONESIA HARUS MILIKI JIWA PANCASILA
- PECINTA PANCASILA PROBOLINGGO BAGI – BAGI PERTAMAX GRATIS DI SPBU
- PERINGATI HARI LAHIR PANCASILA, TERNYATA TAK SEMUA KAUM MILLENIALS HAFAL PANCASILA
- SERUAN KEMBALI KE UUD 45 ASLI MULAI DISUARAKAN DI SURABAYA
- DUA KANDIDAT CALON BAKAL BERSAING DI MUSWIL PEMUDA PANCASILA JATIM
‘Guru harusnya terlebih dahulu memahami nilai – nilai Pancasila, sebelum tampil di depan kelas mengajarkan ke murid – muridnya di sekolah. Apalagi mahasiswa. “Pertanyaan saya seberapa jauh Pancasila sebagai ideologi, tidak hanya diucapkan, disampaikan dalam acara – acara, tapi bagaimana difahami di dalam kehidupan,” tutur Gus Ipul. (Syamsul Arifin/Halu)