WAGATABERITA.COM – SURABAYA. Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur reguler tingkat SMA/SMK, telah dibuka sejak Senin (03/07) Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan, menyatakan jika berkaca dari pelaksanaan PPDB di tingkat SMP/MTS lalu, PPDB online di Surabaya berjalan secara lancar.
“Pendaftran kita terakhir tgl 21 juni 2017. Semuanya sudah terisi sesuai dengan tahapan – tahapan yang ada. Alhamdulillah semuanya lancar,” ujar Ikhsan.
Sementara untuk PPDB online tingkat SMA/SMK yang baru dibuka Senin (03/07) kemarin, Ikhsan mengatakan jika siswa nanti masih menemui kendala dalam mengakses web, maka hal itu adalah kendala jaringan. Menurutnya itu bukan kendala server panitia.
“Hasil evaluasi kita kemarin masih ada yang memakai komputer yang jaringannya terbatas. Jadi mengira server yang di panitia kita yang terkendala. Makanya nanti kalau ada yang kaya gitu lagi, kita sarankan bukan pindah komputer, tapi pindah provider,” kata Ikhsan saat ditemui di Halaman Taman Surya, Selasa (04/07/2017).
PPDB tingkat SMA/SMK di Surabaya sendiri, memiliki sebanyak 22 pilihan SMA negeri dan 10 pilihan SMK negeri. Tiap sekolah menyediakan dua jalur pendaftaran, yaitu jalur reguler dan jalur khusus. Jalur reguler bisa diakses secara online mulai (03/07) sedangkan jalur khusus (inklusi, prestasi, mitra warga, dan bidik misi) yang bisa dilakukan secara offline sejak (12/06) lalu.
Berdasarkan pantauan di website ppdbjatim.net, tahun ini pagu untuk jalur prestasi sebesar 5% dari pagu awal sekolah. Artinya kuota untuk siswa yang mendaftar di jalur khusus, terutama mitra warga dibatasi hanya 5% di tiap pagu sekolah.
Hal itu mengakibatkan semakin berkurangnya kesempatan siswa miskin untuk dapat menikmati pendidikan di SMA/SMK negeri di Surabaya. Menanggapi hal itu, Ikhsan mengatakan jika siswa yang tidak diterima pada jalur tersebut akan dialihkan ke sekolah swasta.
“Bukannya ditolak, tapi ketika mereka bersaing dengan teman – teman yang lain, kuotanya nanti tidak cukup. Kemudian di swasta pun mitra warga itu difasilitasi dengan fasilitas yang sama dengan negeri. Jadi di swasta itu nanti bebas biaya semuanya,” katanya.
Nantinya kuota jalur mitra warga yang disediakan sekolah swasta, akan menyesuaikan. Sedangkan sekolah swasta yang disarankan, adalah yang paling dekat dengan wilayah tempat tinggalnya. Dari laman ppdbjatim.net, siswa yang memilih sekolah di wilayah terdekat rumahnya akan mendapatkan tambahan poin sebanyak 12,5.
“Kita menyesuaikan dengan tempat tinggalnya sehingga tidak ada masalah transport. Makanya mau negeri mau swasta sama. Daripada negeri tapi jauh,” pungkas Ikhsan. (Nur Rizki Utomo Putri/Halu)