WAGATABERITA.COM – JAKARTA. Anak kedua dari duabelas bersaudara Putra Wedana, Raden Mas Tjokro Amiseno itu Bernama Haji Oemar Said Tjokroaminoto Lahir di desa Bakur, Madiun, Jawa Timur yang kemudian menjadi tokoh penggerak bagi kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Dengan jalan damai ia dirikan Sarekat Islam Dengan semboyan : “Setinggi – tinggi ilmu, semurni – murni tauhid, sepintar – pintar siasat.” Dengan tiga pilar itu Ia teguhkan paham kebangsaan dan agama Islam kembangkan jiwa dagang, Ia tinggikan derajat rakyat Ia luruskan pemahaman agama Islam, Ia jalankan segala perintah – Nya.
Dengan kebijakan yang sederhana. Dengan ketegasan yang bersahaja Ia menjadi guru bangsa. Bersama sahabatnya H. Samanhudi, Mereka dirikan Sarekat Dagang Islam Yang dalam sekejap berubah menjadi organisasi yang besar. Yang bagai kawah candradimuka Menggetarkan penjajah Belanda. Dan karena gentar Penjajah Belanda menangkapnya, Kemudian membebaskannya kembali, karena tak ditemukan bukti – bukti.
Kongres pertama berlangsung di Bandung Pada 14 – 24 Juni 1916 Tjokroaminoto Dengan langkah yang sangat berani menyuarakan tentang perjuangan menuju kemerdekaan bangsa, menuju kemerdekaan rakyat Indonesia. Namun dalam sejarah perjalanan bangsa, Persatuan dan kesatuan tak dapat dijaga, gelombang perpecahan datang menerpa. Sarekat Islam terbelah menjadi dua.
Namun Haji Oemar Said Tjokroaminoto tetap teguh menempuh jalan yang sejak semula diyakininya, Yaitu : “Setinggi – tinggi ilmu, semurni – murni tauhid, sepintar – pintar siasat.” Guru Bangsa Indonesia ; Yang berdarah bangsawan ; Yang rendah hati itu ; Yang berjuang berbasis perdagangan ; Yang berjuang berbasis agama ; Yang berjuang berbasis politik ; Berpulang di Yogyakarta pada 17 Desember 1934, Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un.
Di senyap malam aku terkenang teringat akan dia Haji Oemar Said Tjokroaminoto Teringat akan gagasan – gagasannya Teringat akan ajaran – ajarannya Gagasan tentang hidup berbangsa Ajaran tentang hidup bernegara Bahwa ;
Apabila alat – alat pemerintah Para pemegang kekuasaan Tidak takut akan hukuman Allah Subhanahu Wa Ta’ala Maka ; Akan tumbuh perbuatan jahat, Akan berkembang korupsi, Akan berkecambah penipuan, Dan akan merajalela suap Yang kesemuanya merugikan rakyat. Dan manusia tidak bisa menjadi utama, Dan manusia tidak bisa menjadi besar, dan mulia, Dan Negara akan hancur dengan sendirinya. (IWO, Jumat 23/03/2017)
Oleh: Jose Rizal Manua
- ULASAN DENNY JA TENTANG NYANYIAN SETNOV, PUAN MAHARANI DAN EFEK ELEKTORAL DI TAHUN POLITIK
- PENJELASAN DENNY JA MENGENAI ISU : INDONESIA AKAN “MUSNAH” DI TAHUN 2030..?
- TAK AKAN ADA KEKUATAN YANG MAMPU MENCEGAH TAKDIR KERUNTUHAN SISTEM NEGARA ERA REFORMASI
- ULASAN DENNY JA : DAN KREATIVITAS PUN MENULAR
- BUKANKAH PEMBIARAN KESALAHAN SAMA BURUKNYA DENGAN KRITIK ASAL – ASALAN ?