WAGATABERITA.COM – JAKARTA. Presiden Joko Widodo menyampaikan beberapa perkembangan perekonomian dan kebijakan – kebijakan yang sudah diambil pemerintah guna menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan berkualitas. Ia juga menyampaikan perihal ketidak pastian ekonomi dunia, perang dagang China – Amerika Serikat, hingga gejolak ekonomi di Turki.
Hal itu disampaikan Kepala Negara dalam sambutannya saat bertemu dengan 26 pengusaha di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, (27/08/2018). Para pengusaha ini merupakan generasi kedua dan ketiga yang berasal dari berbagai bidang usaha dan daerah.
- AGUSTUS PEREKONOMIAN KOTA PROBOLINGGO ALAMI DEFLASI 0,35 PERSEN
- PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA ON THE RIGHT TRACK DITENGAH PERLAMBATAN EKONOMI GLOBAL
- PAKDE KARWO PUJI KINERJA JATIM DI TRIWULAN I 2018 MEMUASKAN
- WAPRES DAERAH MENYUSUN DAU SECARA KONGKRIT AGAR HASILNYA BERDAMPAK LANGSUNG PADA MASYARAKAT
- KOTA PROBOLINGGO MENGALAMI INFLASI 0,73%
Kata Presiden pada para pengusaha “Dan terakhir waktu saya ketemu Presiden Bank Dunia, Presiden Kim, saya tanya langsung gimana kira – kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki,” jelasnya.
Menurut Presiden, pemerintah terus fokus mengatasi defisit transaksi berjalan (current account deficit). “Saya kira kita akan fokus di sana, termasuk terutama juga di neraca perdagangan,” lanjutnya.
Selain itu, Presiden menuturkan masalah lainnya adalah keseimbangan primer. Ia pun mengatakan bahwa pemerintah menargetkan bisa menyelesaikan hal tersebut dalam kurun waktu setahun.
“Ternyata banyak hal belum kita lakukan kalau kita lihat secara detail misalnya transaksi berjalan. Contoh saja yang kita hitung B20, Biodiesel 20. Kalau bisa berjalan itu pertama karena harga naik dapat USD 6 miliar, volume naik juga dapat USD 5 miliar, dari satu hal dapat USD 11 (miliar),” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, secara khusus Presiden meminta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) pusat dan daerah untuk bisa sama – sama membantu pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi. Menurutnya, masih banyak sekali peluang untuk perbaikan – perbaikan yang bisa dilakukan.
“Tapi intinya kita ingin tidak melulu konsentrasi pada pertumbuhan ekonomi, tapi yang lebih penting menurut saya kualitas pertumbuhan ekonomi itu sendiri,” tuturnya. (Red/*)