Wagata Berita wagata berita adalah website yang berisikan berita-berita terkini.
WAGATABERITA.COM – TRENGGALEK. Ratusan model ikuti pawai yang dikemas dalam Trenggalek Pop Culture Carnival dalam rangka memperingati HUT RI ke 72 tahun 2017. Ada sekitar 325 model yang ikut berpartisipasi dalam ajang yang digelar di tahun kedua ini. Dengan menyusuri jalan protokol yang telah ditentukan, seluruh model baik dari kalangan pelajar, instansi dan umum ini nampak cantik dan unik dalam balutan busana daur ulang yang datang untuk dilewatkan.
Trenggalek Pop Culture Carnival ini tak hanya menyuguhkan peragaan busana etnic karya Masyarakat lokal, namun juga menampilkan parade mobil hias. Meski baru kedua kalinya digelar, Trenggalek Pop Culture Carnival tak pernah sepi dari antusias masyarakat Trenggalek. Terbukti sepanjang rute yang dilintasi pawai, ribuan masyarakat ikut menyaksikan ajang bergengsi ini.
“Pawai Trenggalek Pop Culture Carnival kali ini hampir sama dengan tahun sebelumnya, yaitu busana yang diusung oleh peserta tidak lepas dari kebhinekaan, keberagaman adat istiadat yang ada di Indonesia,” ungkap salah satu masyarakat, Endah Fitriani saat dikonfirmasi, Senin (14/08/2017).
Selain dalam rangka memperingati HUT RI ke 72, Trenggalek Pop Culture Carnival ini juga merupakan serangkaian kegiatan yang digelar Pemkab dalam rangka menyambut hari Jadi Kabupaten Trenggalek ke 823 tahun 2017.
Dikatakan ibu 2 anak ini, meski busana – busana yang dipamerkan ini masih mengandung unsur adat yang kental, namun tidak terlepas dari sisi modern.
“Jadi fashion show peragaan busana daur ulang ini terlihat unik dan menarik. Tak kalah dengan daerah – daerah lain yang bisa menyuguhkan maskot unik seperti halnya di Jember, justru ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Trenggalek untuk menarik minat wisatawan lokal baik luar kota,” pungkasnya.
Meskipun tergolong baru digelar, Trenggalek Pop Culture Carnival ini tidak kalah menarik dengan event serupa lainnya. Masyarakat maupun pengunjung dari luar daerah, pasti akan tertarik untuk datang ke daerah yang dikenal dengan sebutan kota tempe kripik ini. (Ayu Mila Sari/Halu)
