WAGATABERITA.COM – TULANG BAWANG. Legenda Kapal China dan Pulau Daging berdasarkan cerita rakyat yang berkembang dimasyarakat bahwa saat itu datang ekpidisi kapal China yang semula akan berdagang tetapi merubah niat mereka untuk memonopoli perdagangan lada hitam di sungai Tulang Bawang.
Hal ini diketahui oleh Menak Kemalou Bumi gelar Menak Adipati Pejurit (Abad XV – XVI) yang memerintahkan menak – menak untuk menumpas ekspidisi bangsawan China yang meresahkan sehingga perang pun terjadi, pasukan China terkempung di rawa yang diserang pasukan Tulang Bawang dari tebing yang tinggi dengan anak panah dan tombak.
- KAPOLDA ROTASI IWO SULSEL HARAP HUBUNGAN BAIK TETAP TERJALIN
- IWO BERI BANTUAN WARTAWAN DITAHAN POLISI KARENA TULIS BERITA KORUPSI PEJABAT SULSEL
- DIHARAP MASYARAKAT JURNALIS MEDIA ONLINE DARI IWO DIPESAN KERJA PROFESIONAL
- SAMBANGI PANTI ASUHAN IWO TEGAL DIANGGAP KELOMPOK JURNALIS PERTAMA YANG PERDULI ANAK YATIM
- IWO KECAM KERAS OKNUM BRIMOB MABUK LAKUKAN PEMUKULAN KEPADA ANGGOTANYA
Akhirnya Kapal tersebut dapat di tenggelamkan dan orang China yang terbunuh di kumpulkan disuatu pulau kemudian rawa tersebut sekarang dikenal dengan rawa Kapal China dan Pulau Daging.
Dari legenda yang dianggap bersejarah tersebut Ikatan Wartawan Online (IWO) Tulang Bawang bersama Kodim 0426 Tulang Bawang meninjau lokasi dengan tujuan melihat kondisi lingkungan kedua tempat dan memperkenalkan icon – icon yang sangat bersejarah di Kota Menggala, Selasa (14/01/2019).
“IWO sengaja mengajak Kodim 0426/Tulang Bawang untuk meninjau icon – icon itu yang kita tau dua tempat tersebut sangat bersejarah bagi masyarakat Menggala,” kata Ketua IWO Tulang Bawang Ade Setiawan.
Bersama Kodim 0426 Tulang Bawang dan Pemda Setempat serta Masyarakat di sekitar tempat tersebut pengurus IWO mendatangi lokasi bermaksud bergotong – royong untuk membersihkan tempat tersebut dan bisa menjadi icon kota Menggala.
“Saya ingin mengajak Anggota Kodim Tuba dan Pemda Tulang Bawang serta masyarakat disini, ayo sama – sama kita membersihkan tempat ini, sayang tempat yang sangat bersejarah kita biarkan seperti hutan dan semoga tempat ini jadi icon sejarah kita kota Menggala,” ajaknya. (Red)