WAGATABERITA.COM – KOLTIM. Ratusan Masyarakat Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Yang tergabung dalam gerakan Rakyat Koltim Mengunggat (RKM) berunjuk rasa dipelataran kantor DPRD Koltim, selasa (22/08/2017).
Aksi ini merupakan bentuk protes dan kekecewaan masyarakat terhadap Bupati Kolaka Timur, Tony Herbiansyah yang dinilai mencederai harapan masyarakat serta tujuan dibentuknya Daerah Otonomi Baru (DOB).
Ridwan Iskandar, koordinator aksi mengungkapkan, dinamika roda pemerintahan di kabupaten Kolaka Timur beberapa tahun terakhir yang di pimpin Tony Herbiansyah, dianggap banyak menyimpang, kesewenang – wenangan serta pelanggaran perundang – undangan yang merugikan daerah dan masyarakat secara umum di Koltim.
“Atas nama masyarakat Koltim menyatakan tidak mau lagi dipimpin Bupati yang tidak konsisten, selalu bertentangan antara kata dan perbuatan. Serta mengutuk keras keterlibatan istrinya yang selalu mencampuri tata kelola pemerintahan,” tegasnya.
Pengunjuk rasa meminta DPRD Kabupaten Koltim segera melakukan rapat pleno luar biasa, guna menyikapi aspirasi masyarakat atas dugaan pelanggaran Bupati Tony Herbiansyah.
Selain mendesak Dprd kabupaten, masyarakat meminta Presiden RI melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri), untuk meninjau ulang SK pengangkatan Tony Herbiansyah sebagai Bupati Kolaka Timur, karena dianggap melanggar sumpah jabatannya.
“Kami meminta penegak hukum secepatnya menyelidiki dugaan terjadinya KKN. Diantaranya, adanya pekerjaan pembangunan empat buah box culvert di Kecamatan Ueesi tahun anggaran 2016 dengan anggaran Rp 2 miliar lebih yang telah dinyatakan 100 persen, namun sebagaian diduga fiktif,” tandasnya.
Tidak hanya itu, dugaan Pemotongan gaji atau gratifikasi guru – guru pada triwulan IV 2016, lingkup Dinas pendidikan dan kebudayaan Koltim, hanya dibayarkan untuk dua bulan saja, padahal yang harus diterima sebanyak tiga bulan. (Erwin kendari)