Selasa, 26 September 2023, 16:00
Home / NEWS / SIRAM OTOMATIS URBAN FARMING KARYA MAHASISWA
Rektor UK Petra, Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M. Eng., menerangkan pada Walikota Surabaya Eri Cahyadi cara kerja aplikasi ditemani mahasiswa UK Petra.

SIRAM OTOMATIS URBAN FARMING KARYA MAHASISWA

WAGATABERITA.COM – SURABAYA. Dua mahasiswa program studi (prodi) Teknik Elektro UK Petra membantu secara nyata dengan membuat pengembangan Teknologi Urban Farming yang berbasis Internet of Things (IoT) disebuah Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Wanita Serpis.

Sebagai aplikasi dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) kegiatan yang merupakan bagian dari Leadership Enhancement Program (LEAP) di kampus UK Petra dua mahasiswa ini yakni Sih Kawuryan Yulianes Kufa dan Gregorio Diovani Wahanie berada diangkatan 2018.

Proyek pengerjaan ini dilakukan para Mahasiswa UK Petra selama lima bulan dimulai sejak bulan Agustus hingga Desember 2021 dimana dilakukan di jalan Jemursari V di sebuah lapangan Fasum Belakang SMAN 10 Surabaya, Kelurahan Jemurwonosari, Wonocolo.

Dr. Ing. Indar Sugiarto, S.T., M.Sc., sebagai dosen pembimbing lapangan menjelaskan proyek yang dikerjakan kedua mahasiswa ini yakni membuat sistem penyiraman tanaman dengan cara otomatis juga pengkabutan ruang greenhouse termasuk pendeteksi kadar air di bak hidroponik bertenaga surya dan dapat dimonitor serta dapat dikontrol dari jarak jauh yang bisa di kontrol dengan gadget android.

Sebelum melakukan proyek ini para mahasiswa yang berbekal dana dari kampus sebesar 10 juta telah melakukan survei agar karya yang diciptanya sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan kemudian melakukan berbagai uji coba.

Uji coba pada kebun bernama “SERPIS Kebun Kita” yang memiliki luas sekira 27 x 10 meter dimana dalamnya memiliki media bercocok tanam organik dengan luas 6 x 4 meter dengan memiliki dua bangunan greenhouse sebagai media tanam hidroponik yang luasannya sekira 5,6 x 8 meter dan 4 x 8 meter.

Yeka panggilan Sih Kawuryan Yulianes Kufa merinci yang dibuat mereka lima rancang bangun sistem dan website dimana sistem terdiri dari satu Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan juga satu Sistem Penyiraman Tanaman Media Tanah Automatis.

Yeka melanjutkan pada sistem lainnya yakni Pengkabutan dan Pendeteksi Kadar Air di Bak Hidroponik bagi dua Ruang Greenhouse dan juga terdapat sebuah Aplikasi “SERPIS” berbasis Android untuk dashboard kontrol juga monitor sistem.

Pada ungkapan Yeka dijelaskan. “Kelompok kami menemukan masalah utamanya terletak pada kesulitan mengukur suhu yang tepat dalam ruang greenhouse agar tanaman Hidroponik itu tidak cepat rusak serta lokasinya yang jauh dari rumah.” jelasnya.

Dalam proyek ini dua unit panel tenaga surya yang sudah ada dimanfaatkan untuk progam penyemprotan secara otomatis diukur dari kelembapan tanah. Jumat 21 – Jan – 2022.

Pada kesempatannya Gregorio menambahkan. “Jika alat mendeteksi tanah kering maka secara otomatis air akan keluar dan menyirami tanaman hidroponik itu. Dan semuanya itu bisa di kontrol melalui aplikasi yang dinamai SERPIS dengan menggunakan bahasa pemrogaman Java.” urainya.

Dijelaskan nama aplikasi sengaja dibuat sesuai nama asli komunitas yakni SERPIS adalah sebuah dashboard bagi para pengurus komunitas agar dapat melakukan monitoring dan kontrol pada sistem penyiraman Automatis termasuk sistem pengkabutannya dan website beserta produk dari KRPL SERPIS rencananya akan dijual secara online melalui e – commerce (market place). (Red)

Check Also

DUKUNG GANJAR GRHA PUTIH LAKUKAN INI

WAGATABERITA.COM – JAKARTA. Setelah sekian lama ditunggu – tunggu, akhirnya Ganjar Pranowo diumumkan