WAGATABERITA.COM – JAKARTA. Mantan Wakil Gubernur Djarot Syaiful Hidayat mengatakan dia masih belum tahu bahwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok termasuk dalam pertukaran Walikota Surabaya 2020. Menurut Djarot, temannya tidak tertarik memasuki kantor politik setelah terjebak. dalam kasus penistaan saat masih menjadi gubernur DKI Jakarta.
“Ngomong – ngomong dengan saya dia tidak tertarik memasuki kantor politik. Dia telah mengakui bahwa dia telah ‘cacat’,” kata Djarot di kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (03/08/2019).
Ketua DPP PDIP menambahkan bahwa, alih – alih berurusan dengan politik, Ahok saat ini sibuk mengembangkan aplikasi Jangkau. Aplikasi ini diprakarsai oleh Ahok untuk membantu orang miskin meskipun mereka tidak lagi menjabat sebagai Gubernur.
“Dia lebih jauh mengembangkan aplikasi Jangkau. Dia tidak tertarik pergi ke sana (politik),” katanya.
Aplikasi Jangkau ini akan segera dirilis oleh Ahok dalam waktu dekat. Aplikasi ini disebut Ahok hadir untuk distribusi bantuan sosial ke dan dari masyarakat umum.
Ahok mengatakan aplikasi yang dikelola oleh Bantu Tanpa Pamrih atau yayasan BTP akan tersedia di smartphone Android dan iOS.
Nama Ahok sebelumnya disebut dalam pertukaran Walikota Surabaya 2020. Selain Ahok, ada juga nama Agus Harimurti Yudhoyono.
Diketahui bahwa mandat Walikota Surabaya Tri Rismaharini berakhir pada tahun 2020. Risma tidak dapat lagi menjabat karena ia menjadi Walikota dua kali, yaitu pada tahun 2010 – 2015 dan berlanjut pada 2015 – 2020.
Ahok sendiri sebelumnya mengatakan bahwa tidak mungkin mendapatkan posisi politik, termasuk Menteri untuk pemerintahan Joko Widodo berikutnya.
“Saya tidak bisa menjadi Menteri, saya katakan, sekarang saya telah dinonaktifkan di Republik ini, saya tidak menginginkan posisi ini, saya katakan, bagi banyak orang saya dianggap sebagai pembela agama,” katanya. (Red/*)
sumber : cnn[dot]com