PESTA SEKS KAUM GAY DI SURABAYA, PERTAMA DAN TERBESAR YANG DI GREBEK POLISI

WAGATABERITA.COM – SURABAYA. Pesta seks sesama jenis berhasil digagalkan jajaran satuan reserse dan kriminal Polrestabes Surabaya, Sabtu (29/04) malam.

Tak tanggung – tanggung, 14 kaum gay berhasil diciduk dari sebuah hotel di kawasan Jalan Diponegoro Surabaya.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi adanya pesta seks tersebut dari warga, yang disebar melalui media sosial BBM.

“Ini yang pertama terjadi di wilayah hukum Surabaya dan yang dipidanakan. Kami bergerak cepat. Ada 12 personil yang kami kerahkan. Diantaranya ada unit perlindungan perempuan dan anak,” kata Shinto pada media, Minggu (30/04/2017).

Dari hasil penyidikan awal, diketahui mereka berasal dari beberapa kota di Jawa Timur. Seperti dari Surabaya, Sidoarjo, Malang, Jombang, Sampang, dan Madiun. Bahkan ada seorang yang berasal dari Yogyakarta.

Usia dan pekerjaan mereka juga bervariasi. “Umurnya antara 22 sampai 44 tahun. Ada yang masih mahasiswa, tidak kerja, karyawan swasta, dan wiraswasta,” terang Shinto.

Shinto menuturkan, mereka digerebek di kamar 314 dan 203. Dijelaskan oleh Shinto, inisiator dari pesta ini adalah Andre (43), asal Jombang. Dia juga yang menyebarkan undangan pesta khusus kaum gay melalui BBM dan menyewa kamar.

“Dia pernah menyebar undangan pesta di Madiun beberapa minggu yang lalu tapi tidak ada yang datang,” terang Shinto.

Respon dari kaum gay diterima saat Andre menyebar undangan di Surabaya. Party XXX For Gay, judul yang dibuat Andre dalam undangannya. Acara digelar selama empat hari, mulai Sabtu (30/04) sampai Selasa (02/05).

“Yang dimaksud dengan XXX itu adalah hubungan badan,” ucap Shinto. Dalam broadcast nya Andre mengatakan, peserta dikenai biaya antara Rp 100 ribu sampai Rp 250 ribu.

Bahkan dia menyediakan tiket gratis bagi anak sekolah atau mahasiswa yang mau datang dengan batasan umur maksimal 25 tahun. Asalkan mereka mendaftarkan terlebih dahulu dengan menyertakan foto seluruh badan dan hanya mengenakan celana dalam saja.

Para peserta datang satu per satu. Sebelum masuk ke kamar yang telah ditentukan, mereka didata dan diberi kata sandi dan kondom oleh tersangka AS. Setelah itu mereka masuk ke kamar 314 dan 203.

“AS juga memberitahukan mekanisme acara di dalam kamar tersebut. Salah satu contohnya gak boleh merekam adegan di kamar, membawa minuman beralkohol dan lainnya,” papar Shinto.

Saat pesta berlangsung, polisi datang menggerebek sekira pukul 23 : 00 WIB. Saat itu enam orang sedang melihat film porno khusus kaum gay di ruang tamu kamar 314.

Sedangkan di kamar 203 ada lima orang yang sedang melakukan adegan ‘purba’ dan tiga lagi hanya sedang menyaksikan.

Untuk kasus ini polisi menetapkan Andre (43), AS (22), AL (25), SD (44), LSW (40), AS (35), KH (23), FERI (25) sebagai tersangka. Mereka dijerat dengan UU ITE dan pornografi dengan ancaman hukuman penjara selama – lamanya lima tahun. Sedangkan AIS (20), MA (29), AN (24), TH (27), RTA (36) dan ES (34) ditetapkan sebagai saksi.

Dalam penggerebekan ini polisi juga menyita barang bukti berupa buku tamu, buku tabungan, 14 ponsel, bill hotel, sepeda motor, mobil, senjata tajam, sampah tissue, celana dalam, kondom, tas, dan flash disc berisi film porno gay.

Shinto juga mengatakan pihaknya masih menyelidiki motif Andre menggelar acara tersebut. Apakah ada faktor ekonomi atau tidak. “Kami juga akan mengorek informasi, apakah mereka dalam satu organisasi atau tidak. Tapi diantara mereka ada yang saling kenal,” kata Shinto.

Shinto menyebut, Andew pernah ikut party gay di luar Surabaya. “Baru kali ini diadakan di Surabaya,“ kata Shinto. (Anggun)